Kumpulan Puisi Kemerdakaan Populer Karya Chairil Anwar

 Kumpulan Puisi Kemerdakaan Populer Karya Chairil Anwar. Berikut ini adalah kumpulan puisi karya terbaik karya Chairil Anwar. Puisi kemerdekaan ini sering dicari dan digunakan untuk berbagai event pada lomba baca puisi memperingati hari Kemerdekaan. Nah bagi kalian yang sedang mencarinya silahkan simak secara lengkap dibawah ini 



Baca juga : Puisi Pahlawan

PRAJURIT JAGA MALAM

Karya : Chairil Anwar

 

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?

Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian

 

ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang berani hidup

Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam

Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

 

DIPONEGORO

Puisi Chairil Anwar

 

Di masa pembangunan ini

tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

 

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.

Pedang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tak bisa mati.

 

KARAWANG BEKASI

Puisi Chairil Anwar

 

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi

Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami

Terbayang kami maju dan berdegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu

Kenang, kenanglah kami

Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa

Kami sudah beri kami punya jiwa

Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa

Kami cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan

Atau tidak untuk apa-apa

Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang-kenanglah kami

Menjaga Bung Karno

Menjaga Bung Hatta

Menjaga Bung Syahrir

Kami sekarang mayat

Berilah kami arti

Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian

Kenang-kenanglah kami

Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

 

MAJU

Puisi Chairil Anwar

 

Ini barisan tak bergenderang-berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu.

 

Sekali berarti

Sudah itu mati.

 

MAJU

Puisi Chairil Anwar

 

Bagimu Negeri

Menyediakan api.

 

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditindas

Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

 

Maju

Serbu

Serang

Terjang

 

Februari 1943

 

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO

Puisi Chairil Anwar

 

Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji

Aku sudah cukup lama dengan bicaramu

dipanggang diatas apimu, digarami lautmu

Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945

Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu

Aku sekarang api aku sekarang laut

 

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat

Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar

Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

 

1948

 

PRAJURIT JAGA MALAM

Puisi Chairil Anwar

 

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?

Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,

bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya

kepastian

ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang berani hidup

Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam

Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

 

1948

 

Sumber Puisi Siasat,

Th III, No. 96

1949

 

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS

Puisi Chairil Anwar

 

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,

menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,

malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

 

Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

 

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang

dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;

tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

 

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku

 

1949

 

GERILYA

Oleh : W S Rendra

 

Tubuh biru

tatapan mata biru

lelaki berguling di jalan

 

Angin tergantung

terkecap pahitnya tembakau

bendungan keluh dan bencana

 

Tubuh biru

tatapan mata biru

lelaki berguling dijalan

 

Dengan tujuh lubang pelor

diketuk gerbang langit

dan menyala mentari muda

melepas kesumatnya

 

Gadis berjalan di subuh merah

dengan sayur-mayur di punggung

melihatnya pertama

 

Ia beri jeritan manis

dan duka daun wortel

 

Tubuh biru

tatapan mata biru

lelaki berguling dijalan

 

Orang-orang kampung mengenalnya

anak janda berambut ombak

ditimba air bergantang-gantang

disiram atas tubuhnya

 

Tubuh biru

tatapan mata biru

lelaki berguling dijalan

 

Lewat gardu Belanda dengan berani

berlindung warna malam

sendiri masuk kota

ingin ikut ngubur ibunya

 

 

Siapa Pahlawanku?

 

Pahlawanku tidak memiliki kekuatan tempur

karena pahlawanku tidak berkelahi

 

Pahlawanku tidak bisa terbang

Karena pahlawanku tidak punya sayap

 

Pahlawanku tidak memiliki kostum khusus

Karena pahlawanku hanya manusia biasa

 

Pahlawanku berbeda dari setiap jenis superhero

 

Pahlawanku membuatku pintar

pahlawanku mengubah masa depanku

pahlawanku membuatku tahu sesuatu

Karena pahlawanku adalah guruku

 

Allah memberkatimu, guru.

Ya, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kita sebagai murid harus menghormati guru. Karena tanpa mereka, kita tidak bisa memperoleh ilmu pengetahuan.

 

Kau Pilih Aku

 

Menatapku setiap hari,

Menatapku dengan mata ceria

 

Dia pikir aku pahlawan

Pahlawan dalam hal apa?

 

Dan dia merindukan

Pahlawan hatinya

 

Dia melihat pahlawan

pahlawan palsu

pahlawan fantasi

pahlawan otot

pahlawan dari pahlawan

 

Matanya tidak bisa melihat

Apa pun yang luar biasa dalam diriku

 

Indranya tidak bisa merasakan

Sesuatu yang unik dalam diriku

 

Tapi hatinya

Hati yang tidak kenal kompromi

Telah jatuh untukku

 

Dalam kehidupan sehari-hari, sering  kita melihat para abg lebih menghormati teman-temannya atau barangkali pacarnya dibandingkan dengan orang tuanya sendiri.  Memang betul, orang yang sedang jatuh cinta itu mabuk kepayang . Sehingga, tidak bisa menggunakan akal  logikanya untuk berpikir  yang  jernih.

 

Pahlawan Terbaik

 

Salam pahlawan besar!

Pahlawan pemberani!

Kami memuji Engkau pahlawan!

 

Aku budakmu

Sepatutnya jatuh

Memberikan lutut

Dalam ibadah kepadamu

Pahlawan!

 

Sekarang kau penyelamat dunia kita

Yang terbungkus jubah klasik

Dan apakah itu mengalir seperti darah memerah

Dalam pertempuran yang berkecamuk di bidang lumpur?

 

Oh, pahlawan ceritakan ketenaranmu

Apakah ular menggeliat dalam pertempuranmu?

Apakah kamu menembus jantung naga

Pahlawan pemberani; mainkan peranmu

 

Ketika tirani dibunuh dalam perjuanganmu

Pada tanah yang gemetar karena pertempuran itu?

Dan apakah kamu mendatuk jahat?

Menjadi limbah bagi para pelayan iblis?

 

Oh pahlawan gagah berani, apakah pedangmu

Bersinar dari usaha mendalami keberanian?

Pedangmu oh pahlawan, memicu kilatan petir

Dari pengisian baja untuk memberikan petunjuk terang

 

Sepertinya aku jatuh

Dalam memerah malu

Aku berbicara kepada aku

 

Cermin ini membantu untuk berfantasi

Bahwa aku menjadi pahlawan duniawi yang bijaksana

Tapi lemah lembut dan ringan adalah diriku

Pahlawan sia-sia; penipu yang tak terkendali.

 

Memang padaZaman sekarang banyak anak-anak yang bermain game online. Seolah-olah mereka benar-benar telah menjadi pahlawan dalam dunia khayalan tersebut. Ini memang fenomena yang terjadi saat ini.

 

 

ATAS KEMERDEKAAN

Oleh : Supardi Djoko Damono

 

kita berkata : jadilah

dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut

di atasnya : langit dan badai tak henti-henti

di tepinya cakrawala

 

terjerat juga akhirnya

kita, kemudian adalah sibuk

mengusut rahasia angka-angka

sebelum Hari  yang ketujuh tiba

 

sebelum kita ciptakan pula Firdaus

dari segenap mimpi kita

sementara seekor ular melilit pohon itu :

inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah

 

Jenis-jenis Pahlawan

 

Pahlawannya cantik dan langsing

Pahlawannya adalah pahlawan bagi banyak orang

Seorang pahlawan ketenaran dan pahlawan keberuntungan

Seorang teladan, pahlawan artis

 

Pahlawannya adalah sporty dan cepat

Pahlawannya adalah pahlawan bagi banyak orang

Seorang pahlawan olahraga, pahlawan tangkas

Seorang panutan, pahlawan kemenangan

 

Pahlawannya adalah lebih pintar dari pesawat

Pahlawannya adalah pahlawan bagi banyak orang

Seorang pahlawan ilmu, pahlawan logika

Seorang teladan, pahlawan pengetahuan

 

Pahlawannya adalah pahlawan seni tapi dia miskin

Pahlawannya adalah pahlawan bagi banyak orang

Seorang pahlawan kata, pahlawan tulisan

Seorang panutan, pahlawan bahasa

 

Puisi di atas ini menjelaskan mengenai berbagai pahlawan yang ada pada zaman sekarang ini. Tidak semuanya dapat disebut, mungkin hanya sebagian saja. Keadaan pada zaman dahulu dengan zaman sekarang memang sangatlah berbeda.

 

TNI

 

Pahlawanku tidak berada dalam komik

Pahlawanku tidak memakai jubah superman

Pahlawanku tidak menghadapi pertempuran mitos

Pahlawanku tidak memiliki panggilan khusus

 

Tidak khayalan

Pahlawanku nyata

Pahlawanku memakai pakaian hijau

 

Pahlawanku hidup untuk mereka

Untuk orang-orang yang mereka cintai

 

Pahlawanku begitu banyak

Untuk jadi sedikit kembali

 

Pahlawanku orang normal

Dengan hati besar

 

Pahlawanku tidak sempurna

Terkadang melakukan kesalahan

 

Tapi pahlawanku adalah

berani

berani

dan terhormat

 

Perjuangan pahlawanku untuk merah putih

Perjuangan pahlawanku untuk kamu dan aku

 

MENATAP MERAH PUTIH

 

Menatap merah putih

melambai dan menari – nari di angkasa

 

kibarannya telah banyak menelan korban

nyawa dan harta benda

 

berkibarnya  merah putih

yang menjulang tinggi di angkasa

 

selalu teriring senandung lagu Indonesia Raya

dan tetesan air mata

dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan

untuk mengibarkan merah putih

harus diawali dengan pertumpahan darah

pejuang yang tak pernah merasa lelah

untuk berteriak : Merdeka!

 

menatap

merah putih adalah perlawanan melawan angkara murka

membinasakan penidas dari negeri tercinta

indonesia

 

menatap

merah putih adalah bergolaknya darah

demi membela kebenaran dan azasi manusia

menumpas segala penjajahan

di atas bumi pertiwi

 

menatap

merah putih adalah kebebasan

yang musti dijaga dan dibela

kibarannya di angkasa raya

 

berkibarlah terus merah putihku

dalam kemenangan dan kedamaian

 

HARI KEMERDEKAAN

 

Akhirnya tak terlawan olehku

tumpah dimataku, dimata sahabat-sahabatku

ke hati kita semua

bendera-bendera dan bendera-bendera

bendera kebangsaanku

aku menyerah kepada kebanggan lembut

tergenggam satu hal dan kukenal

 

tanah dimana kuberpijak berderak

awan bertebaran saling memburu

angin meniupkan kehangatan bertanah air

semat getir yang menikam berkali

makin samar

mencapai puncak kepecahnya bunga api

pecahnya kehidupan kegirangan

 

menjelang subuh aku sendiri

jauh dari tumpahan keriangan dilembah

memandangi tepian laut

tetapi aku menggengam yang lebih berharga

dalam kelam kulihat wajah kebangsaanku

makin bercahaya makin bercahaya

dan fajar mulai kemerahan.

Kumpulan Puisi Kemerdakaan Populer Karya Chairil Anwar. Demikianlah beberapa kumpulan puisi Kemerdekaan yang dapat kami sajikan karya terbaik Chairil anwar anda juga dapat mencari puisi  lainnya di situs ini semoga bermanfaat.