Contoh Puisi Singkat Hari Sumpah Pemuda
Lihat Contoh Puisi Lain:
1.SUMPAH PARA BOCAH
Oleh:Dedy Yanwar Elfani
Bukanlah kata-kata hampa yang
terlontar
Bukan pula kalimat kosong tanpa
nalar
Mereka telah mengikatkan
jiwa-jiwa dengan penuh sadar
Satukan perbedaaan dalam keteguhan
ikrar
Mereka tahu,sumpah bukanlah
mainan
Sumpah adalah janji suci di
haribaqan Tuhan
Namun para pemimpin itu kamu
lihatlah
Peremainkan sumpah tak ubahnya
seperti bocah
Para pemuda bersumpah dengan tiga
janji
Dengan segenap darah juang mereka
tepati
Kini ratusan janji diobral dalam
pemilihan
Sekedar kepalsuan agar tahta
mampir kepangkuan
Bahkan para bocah yang bersumpah
dengan kepolosan
Tak sampai hati terucap sumpah
karena kepalsuan
Sedang para bocah yang
menari-nari di gelanggang kuasa
Lebih rendah dari bocah
sekolah,telah buta mata hatinya
2.ADAKAH MEREKA BANGGA PADAKU?
Oleh:Dedy Yanwar Efendi
Hari ini latah kubahagia
Bersorak ramai mendendang nada
Memperingati sumpah pemuda
Yang kutahu mereka adalah
pahlawan
Berjasa bagi negeri,memerdekakan
ibu pertiwi
Terhenyak kudengar seruan-seruan
pengeras suara
Orang-orang itu mengajak pemuda
meneruskan perjuangan
Terbesit olehku,andai mereka
masih hidup sampai hari ini
Akankah mereka bangga kepadaku?
Para pahlawan bermandikan darah
di medan perang
Akupun meneruskan perjuangan
Berdara-darah di medan tawuran
Para pahlawan berorasi
menggetarkan tanah lapang
Akupun meneruskan perjuangan
Berteriak lantang dan berjoget di
panggung hiburan
Adakah mereka bangga padaku?
Para pahlawan berurai air mata
dalam keharuan
Akupun meneruskan perjuangan
Tersedu-sedu di depan adegan
roman picisan
Para pahlawan berjanji setia
terhadap bangsa
Akupun meneruskan perjuangan
Bersumpah setia kepada orang yang
beruang
Adakah mereka bangga kepadaku?
Para pahlawan mati-matian mempertahankan
kedaulatan
Akupun meneruskan perjuangan
Kugadaikan kekayaan bumi kepada
negara adidaya
Pada pahlawan hidup sederhana dan
bersahaja
Akupun meneruskan perjuangan
Hidup bersahaja dengan puluhan
mobil sport berjejer di garasi
Adakah mereka bangga kepadaku?
Para pahlawan mencurahkan semua
hidupnya untuk rakyat
Akupun meneruskan perjuangan
Kukuras semua harta rakyat untuk
memperkaya diri
Para pahlawan dengan keras
memperoleh pendidikan untuk kemajuan jaman
Akupun meneruskan perjuangan
Aku beli ijazah pendidikan tinggi
untuk kupajang dalam titel namaku
Adakah merek abangga kepadaku?
3.MENULARKAN BAHASA
Oleh:Sandza
Di sela deru hingar klakson
saling berlarian
Kulihat sebulir bening rintik di
pelupuk Pertiwi
Menyaksikan alunan nada-nada
bahasa kita digadaikan
Ditukar dengan rangkaian aksara
penghujung “s”
Cis... Cis... Cis...,
Kosakata itu yang kerap menggedor
daun telinga
Padahal,hamparan rambut dan biji
mata mereka peka
Sama denganku yang
mempersembahkan tangis pertama di pangkuanmu,Pertiwi
Ah,Pertiwi...
Akan kuseka genang kesedihan yang
meluap di kolam kalbumu
Dengan menularkan diksi-diksi
dalam seperangkat cerita tentang pahlawan negeri
Kepada raut-raut paras polos
calon pengabdimu
Walau lidah mereka lebih lentur
mengurai “no” daripada tidak
4.DARAH PERJUANGAN
Oleh:Ferry Riawan
Tertindas di dalam kejam negara
Tanah airku
Republik Indonesia
Dicaci maki oleh bangsa penjajah
Indonesia tak berdarah dusta
Bermanis di wajah
Di belakang menyiksa jiwa
Darah perjuanagan
Untuk manusia berparas kejam
Semena-mena merusak negara
Darah perjuanagan
Dilupakan dan dihempas oleh para
pemuda
Pejuang Indonesia bersemangat
Maju terus hingga titik darah
penghabisan
5.IBUKU MALANG
Oleh:Wahyuni Sii Yhunyun
Darah tak lagi merah
Tulang tak lagi putih
Kini kau terluka ibu
Wajahmu di lumuri duka
Bahasamu mengaung tanpa makna
Kau sakit Ibu
Senyumu tak semanis dulu
Hanya lukis kesedihan yang ada di
sana
Dan
Ujung badikku tak mampu mengukir
bahagia untuk masa depanmu
Dan
Losariku tak sanggup meniupkan
angin kesejukakan untuk tidur panjangmu
Kau benar_benar dirundung sedih
Dan
Ibuku malang
Dan ternyata
Aku yang memberi racun pada gelas
anggur kesayanganmu
Hingga kematian semakin dekat
menjemputmu
6.PEMUDA BERSATULAH MEMBANGUN
INDONESIA
Wahai pemuda ...
Semanagt berjuang dalam dekapan
sumpah pemuda
Mencintai dengan sepenuhnya tanah
air Indonesia
Menjaga keutuhan bangsa dengan
sebaik-baiknya penjagaan
Jadilah pemuda yang siap siaga
dalam menlenyapkan kejahatan
Pemuda adalah tonggak berdirinya
suatu bangsa
Jangan kau biarkan tanah air
bercerai berai
Amankan dari serangan orang yang
bertopeng belang
Terus terawasi hingga dari
kejauhan ujung negeri
Bentang terus kekuatan
sayap-sayap panjimu
Jagalah persatuan dan kesatuan
yang menjadi kekuatan
Saling menguatkan dalam proses
penegakan seutuhnya
Pemuda hebat rela membela
kebenaran yang berlandaskan kedaulatan
Tanpamu bangsa ini akan perlahan
runtuh nyaris rubuh
Pemudanya tak lagi kokoh dalam menguatkan
Pemudanya tak lagi kokoh dalam menguatkan
Pemberontakan seakan siap
melenyapkan kekuasaan
Musuh-musuh bergandengan menjadi
satu siap menyerbu
Wahai pemuda ...
Bersatuan dalam dekapan cinta
tanah iar sesungguhnya
Bumi pertiwi yang telah
berpenghuni nyaman
Tak rela jika harus terjadi lagi
penindasan
Teruslah membela dalam hal
kebenaran nyata
7.PERSATUAN YANG SEUTUHNYA
Kami putra dan putri Indonesia
tombak besar negara
Anak panah runcing yang siap
menembus tepat sasaran
Jiwa bergejolak membangkitkan
persatuan ciptakan peradapan
Bersatu dalam pemuda kokoh sang
pembela
Kami pemuda hebat bukan hanya
pintar bicara debat
Kami pemuda tangguh bukan perakit
bom untuk meruntuh
Kami pemuda cerdas bukan yang
selalu berpikir cemas dan malas
Kami pemuda pemberani bukan yang
selalu bertindak karena dibeli
Tapi kami adalah pemuda yang
sesungguhnya mencintai tanah air
Pemuda yang seperti lampu selalu menerangi kegelapan
Pemuda yang teduh memberikan
perlindungan terhadap rekyatnya
Pemuda yang sopan sehingga segala
mudah terlewatkan
Kami putra dan putri Indonesia
bukan pemuda perusak
Apalagi mengacaukan permasalahan
negeri sampai mengotori
Sungguh tiada bakti yang
sesungguhnya lagi
Semua hanya teringkari dengan
janji yang diucapkan
Akan kami guncangkan dunia dengan
kekuatan yang sesungguhnya
Agar terkalahkan dengan suara bom
atom yang terbahaya
Simpan rapat dalam perjanjian
pemuda Indonesia
Dan kuatkan tulang putihku untuk
maju
Sampai Indonesia menyeru berderai
darah