Naskah Puisi Sedih, Puisi Menyentuh Hati


Naskah  Puisi Sedih, Puisi  Menyentuh Hati
Naskah  Puisi Sedih, Puisi  Menyentuh Hati. Kesedihan memang selalu mewarnai di dalam kehidupan bukan hanya kebahagiaan saja. Namun kita tidak boleh terlalu larut didalam kesedihan itu sendiri. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menyampaikan isi hati misalnya melalui sebuah puisi dan lain sebagainya. Nah buat sobat yang sedang mencari bahan untuk membuat puisi sedih, galau dan lain sebagainya berikut dibawah ini dapat sobat jadikan sebagai bahan referensi silahkan simak secara lengkap berikut ini:

"Naskah  Puisi Sedih, Puisi  Menyentuh Hati"
Baca juga:

Aku dan duka

Wahai duka
mengapa engkau tersenyum kepadaku
menggiring pada sisi rapuhku
tak bosankahkah engkau menyelinap doantara celah hati ini

wahai duka
mengapa engkau terus membelengguku
menjerat dalam gelap
tak taukah begitu bencinya aku atas hadirmu

wahai duka
enyahlah dari celah relung hatiku
bawalah semua rasamu
terkuburlah bersama kenangan masa lalu
bebaskan aku atas jerat belunggumu
biar ku sambut senyum yang menantiku

Tinggal harapan

Kau terbangkan anganku begitu tinggi
hingga menembus langit biru
Engkau jua yang hempaskanku
benamkan ku kedasar bumi

sinar rembulan yang menghias malam
mulai pudar di telan kegelapan
pupuslah semua angan
kini harapan tinggal kenangan

Air mata bercerita

Sejenak nafasku terhenti
ketika sadar engkau telah pergi
usai sudah semua cerita
kini cinta telah binasa

air mata berlinang di pipi
Ku biarkan air mata bercerita
ungkap luka yang tak tampak oleh mata
sampaikan derita yang tak mampu diucap lewat kata
ceritakan luka di sudut hati

Air mataku tersesat dalam lantunan sendu
manangisi kekasih hati yang telah berlalu
tiap derai air mata yang membeku adalah doaku
yang mengiringi tiap langkah kaki ku

diujung pilu berteman sunyi
ingin aku berlari enyahkan rasaku yang enggan pergi
Aku seperti berjalan diantara semak berduri
betapa rasa ini menyayat hati

saat aku terjatuh
saat aku terhempas
mengapa engkau hanya terpaku diam membisu
laksana hembusan angin lalu

wahai cinta
dimanakah kau sembunyikan rasa itu
wahai duka
berpalinglah atas apa yang aku rasa
meleburlah bersama mata yang terpejam
ucapkan salam pada mimpi yang kelam

Tangisan dari langit

Ketika senja tak lagi mempesona
bunga-bunga lalu menemani jiwa-jiwa yang sepi
menemani jiwa-jiwa yang terluka
Ketika indahnya cinta tak lagi terasa
yang tersisa hanyalah duka
dalam diam aku menunggu

ku pandang awan begitu kelabu
langitpun tak lagi biru
sinar sang surya terhalang mega
rintik-rintik gerimispun mulai mungandang
tetesan air membasahi pipi

kini hujan mulai menerpa
aku bertanya
apakah langit menangis untukku