Puisi Islam Iberamsyah Barbary
Puisi Islam Iberamsyah Barbary. Iberamsyah Barbary lahir di
Kandangan Kalimantan Selatan 2 Januari 1948. Dan berkarir segabai guru sebelum
bekerja di Asuransi Jiwasraya hingga kemudian pensiun Dan di bawah ini beberapa
puisi pilihan Iberamsyah Barbary dalam Asmaul Husna.
1.Maha Memperhitungkan
Al-Hasib
Setiap makhluk telah dicukupkan
Dengan hitungan
Nikmat mengalir dalam gerak
Do’a dan ihtiar ditebar semerbak
Gerak do’a dilengkapi dengan
kekuatan iman
Gerakihtiar dilengkapi dengan
kekuatan akal dan pikiran
Itulah makhluk manusia
menerjemahkan
Hewn dan tumbuh tumbuhan
Kekuatan dan nalurinya
Kehidupan dan habitatnya
Air angin bulan dan matahari
membentuk musim yang membawa
Menambah rimbunnya cinta
bertarung di padang buruan
Saling mengisi dan memberi
Menatap Dia Yang Penuh Keagungan
Diperhitungkan segala yang diberi
Yang tercecer sia sia tergenggam
dan terbagi
Cahaya yang menuntun dalam terang
yang luhur
Keseimbangan perhitungan mengatur
Yang nyata maupun yang
tersembunyi
Dia Maha Luhur dalam menata dan
memperhitungkan
KuasaNya tak terhingga dalam
menilai
2.Yang Tidak Nyata
Al-Bathin
Engkaulah zat yang Maha
Tersembunti
Yang tidak tertangkap oleh
pandangan dan logika
Berdenyut dalam rindu mencari
Angin berhembus membelai halus
terasa
Gairah sejuk memeluk damai
Layar terkembang lebar membentang
menangkap suasana
Canda angin denyut rindu
menghembus
Meluncurlah perahu beralas biru
laut yang tulus
Mewujud dalam rasa yang halus dan
tulus
Wahai yang terse,mbunyi dibalik
tirai kaca gelap
Tembus pandangmu menjelajah
semesta bening menyergap
Membasuh dinding2 hati yang
berlumpur
Agar kami bisa menyelinap pandang
dalam ruang yang samar
Rindu dan berbunga
Menghirup wangi yang tersembunyi
dihati yang bernyanyi
Engkau Maha Menguasai taman hati
manusia
3.Maha Perkasa
Al- Aziz
Dia tidak meninggalkan hambanya
yang terpuruk duka
Ketika direndahkan dalam hina
Ladangnya sedang dlm berbunga
Mekar hatinya menatap rintik2 air
Senyumnya hanyut kemana air
mengalir
Diangkat-Nya kepermukaan,
Mereka2 yang tdak menanam,
perasaan
Dendam berbunga benci
Diluaskan [andang dan pandang
perburuan, mencari
Mereka2 yang damai dalam
mengembalakan nafsu
Dalam rentang kendali yang
terukuyr
Debur gelombang menyisir pantai,
Bergaris putih suci berseri
Kendati abrasi memahat mengukir
tebing
Kikis terkikis rona tak terelakan
Karena gelombang dan debur adalah
zikir
Wujud nyata sebagai berkah dan
kekuatan
Diri yang hadir dalam perjalanan
mencari warna percintaan
Maha Perkasa sahabat sejati iman
melekat
Ketika ragu datang memberi warna
Pilihan buah simalakama
Melebur ragu dalam paksa memetik
Memilih sebuah wujud kebenaran
yang sudah terbetik
Bimbingan nyata sang Maha Pemaksa
4.Yang Memmuliakan
Al –Muizz
Kesadaran yang telah memutihkan
hati
Dari kelabu yang hitam mengentali
Darah beku mencemari denyut
jantung berdetak
Iman tersumbat dalam cahayanya,
retak
Hati yang putih berkibar dalam
semangat
Harga diri fitrah universal,
kekuatan membunuh gengsi yang melekat
Kemenangan iman yang ditancapkan
kuat
Waran rahmatan Lil’alamin
Dalam sadar kita menghindar, dari
sandiwara yang mengasyikan
Menggoda, perangkap lakon yang
dihinakan
Dia yang memuliakan
Dia pula yang menghinakan
Adalah sayang dalam ujian
Berbuah penilaian hitam
putih,sebuah warna
Ditangannya rahasia, tak terduga
Kesadaran segala-galanya bermanja
Dalam suka duka
Syukur
Syukur
Syukur, putih, suci
Kesadaran yang tinggi
Cahaya kemuliaan
Selamat diri melangkah pada alur
kehidupan
Dia yang menghinakan, bagi yang
lalai dengan kemuliaan
5.Maha Pengasih
Ar-Rahman
Dia belai cipta-Nya dengan kasih
Lebih kasih dari pada induk yang
meneteskan air kasih
Lebih kasih dari ibu2, mendekap
sayang
Yang meredakan tangis bayi2, yang
merasa kehilangan seseorang
Mencari puting kehidupan,
digairah pada perputaran siang dan malam
Tiada henti
Tiada akan pernah berhenti
Sekalipun manusia lupa tentang
janji
Lupa diri
Kasih tidak identik dengan jaum
jam yang berhenti
Dengan pertukaran kekuasaan
antara siang dan malam saling menepi
Terik panas yang membikin padang
savana terbakar, dan
Air laut meninggi, dataran pulau
pulau menyelinap perlahan
Gelombang mendebur berbusa duka,
biru laut tersedu disela karang yang tegak
Ribut makhluk, kehilangan tempat
berpijak,
Gairah tidak terkendali,
dipusaran waktu menghela nafsu
Kasih ada pada nyala dan
menyelinapnya pulau
Tidak kemana-mana, dibalik warna
prilaku manusia yang selalu memburu
Sedalamnya laut yang tidak
tertembus sinar matahari
Binasa manusia menhendakinya,
kalau tidak sadar
Kasih ada pada kegelapan yang
sangat dalam sekali
Manusia hanya mampu meluncur
layar
Meniti gelombang di permukaan
laut menguji sabar
Kasih, ada pada rasa dihati
Rasa yang tumbuh mencuat keatas
dan berkembang
Tumbuh rimbun pada iman yang
mekar berseri
Tidak berhenti berbunga sayang
Harum semerbak menggapai
Cinta-Nya Maha Penyayang
6.Yang Maha Bercahaya
An-Nur
Terhampar dan terbentang luas
tata surya
Bertatah sinar cahaya surga
Berkeindahan, menyingkap tabir
gelap dihati manusia
Warna2 bertebaran adalah
ayat-ayat Nya
Sinar menuntun gelap,
Membangunkan hamba2 yang disergap
lelap
Membungkus hamba yang sadar
Sinar dan cahaya tak berkesudahan
menyentuh
Jauh didalam tata surya galaxy
manusia yang utuh
Bersemayang bintang terang Nya,
menghias jiwa-jiwa
Sinar Nya pembuka tabir gelap
Cahaya gemerlap,
Tuntunan dan petunjuk, untuk mata
hati yang mampu menangkap
Menuju sumber kebenaran
Yang telah terhampar untuk sebuah
kemenangan
7.Maha Suci
Al-Qudus
Kita mengalir bagai anak2 sungai
Hulu kehilir mengangkut tingkah
laku yang lalai
Hitam kelabu coklat kusam keruh
berbau
Lewat menguap bersama angin lalu
Kalau demikian,
Kita mengalir membawa limbah,
sampah kesia siaan
Dalam najis2 yang memberhala
dalam pikiran
Jangan sampai kejebak dalam
selokan dan kubangan
Kering dalam lumpur pekat berbau
comberan
Mengalirlah dengan arus deras,
kemuara
Menguras segala dekil dihati yang
ada
Laut lepas menggarami semua
bangkai2 terbantai
Dia sucikan segala tulus yang
ikhlas melebur hatiyang lalai
Di kebiruan yang jernih
Menguap dalam butir2 air, sinar
matahari yang cerah
Menunggu singgasana langit,
dirembulan yang menawan
Dalam ke Maha Sucian
Mengalir jernih, menuju salam
keabadian
8.Yang Maha Hidup
Al-Hayy
Zat Yang Maha Hidup dalam
kesendirian
Zat yang selalu ada, dan hidup
dengan segala sifat
Sumber segala kehidupan seluruh
makhluk
Dia dimana2, tapi tidap
berketentuan di mana mana
Ruang dan waktu sirna dalam zat
dan sifat Nya
Energi mengalir dahsyat
mendenyutkan kehidupan nyata
Gambaran cinta yang tidak
terhingga
Sepercik cahaya dalam bongkahan
tanah liat yang fana
Mengalir berjuta juta sungai
besar dan kecil, menyelusup
Deras mengalir, jernih hangat
membangkit gairah rasa
Ditelaga dan danau, berlimpah
kehidupan, berkecipak dan mengepak sayap
Tertata indah geliat, menyelam
terbang dan berlari menyibak angkasa
Renik renik yang tidak terhingga
Membentuk wujud, atas kehendakNya
tertatalah asa dan rasa
Taman dunia dengan pusparagam,
pelangi kehidupan mahkluk
Manusia puspa jelita, terindah
ditaman cinta yang elok
Sepercik cahaya kasih syang Nya
kepada insan
Akal budi dan kecerdasan
bersemayam dalam kalbu
Untuk memilah memilih, menimbang
dan memutuskan
Hitam atau putih, kecerdasan
hidup menggenggam kalbu
Cermin iman dan taqwa para insan
Dalam tatapan Yang Maha Mandiri
dalam kuasa Nya selalu
9.Yang Maha Dibutuhkan
Ash-Shamad
Dia yang memandu hati para manusi
Dalam lorong2rasa, ketika gelisah
menerpa
Membuat letih dan dahaga
Terkadang kita lupa
Bahwa kebutuhan telah tersedia,
nyata
Telah ditebar dan disemai Nya
rejeki, para mahkluk
Berlimpah dan cukup sebatas
timbul dan tenggelamnya matahari
Telah ditebar rasa kasih sayang,
di semua rasa
Agar kebutuhan cinta mencintai, damai
dalam hidup
Bahwa manusia harus mengerti
untuk berbagi
Dengan alam yang mengandung benih
Bahwa manusia harus mengerti
Menata rejeki, bercocok tanam,
berniaga dengan gigih
Menempa dan menggali
Agar berkeadilan seimbang dalam pamrih
Harmoni kasih, damai di bumi
Dipenuhi segala kebutuhan hasrat
Segala yang tersirat dan tersurat
Dalam dimensi dan tendensi
Perbendaharaan, potensi Nya,
meliputi dan melingkupi
Kuasa Nya, semesta raya tak
bertepi
10.Maha Seimbang
Al- Muqsit
Di beri Nya kekayaan,
Agar menebar isi dan berbagi
Kepada yang memerlukan
Diberi kekuasan, diri
Untuk melayani nsesama insan
Mengatur dan menata untuk
keseimbangan rasa
Diberi kesempatan,
Agar dinamis menangkap, ayat ayat
Nya,
Dan mengamalkan dengan penuh
keyakinan
Yang kaya menyantuni yang miskin
Yang pinar dan cendikia,
Memberi bimbingan dan
pemberdayaan
Yang miskin sadar rasa,
Berbenah diri tumbuh pintar
Yang merasa bodoh sadar,
Bangkit belajar,
Tumbuh pintar kebangkitan diri
untuk mengejar
Pintu Maha Keseimbangan Nya,
Selalu terbuka
Bagi yang sadar dan mengerti
Yang Maha Mengumpulkan, di alam
nanti
Memberi isyarat
Agar menjadi kuat,
Bersinergi dengan iman yang
melekat
11.YANG AWAL
(AL –AWWAL)
Apa yang terjadi sebelum ledakan
besar
Menggonjcang sendi-sendi
kebodohan ini
Barang kali tirai semesta,yang
gelap pekat gulita,lalu pudar
Lorong yang sangat besar,sepi
Ruangan terang benderang menyilaukan
Atau gemuruh bermavam deru dan
bunyi
Berseteru,bergumul,bergolak lebur
dalam satu tarikan
Menuju muara permukaaan yang
kabut sunyi
Atas kehendak-Nya yang indah
dalam sebuah tatanan
Otak membeku, daya pikir semakin
gelap rasa meraba
Mencari tepi mimpi, yang penuh
rahasia
Ditangan-Nyalah kunci
Pandora,lorong pintu lamgit terbuka
Segala ta awal bermula, hatipun
luruh mengenal cinta
Zat yang wujudnya tidak ada
permulaannya
Tanda kekuasaan, kebesaran dan
kekuasaan-Nya
Cahaya cinta berlabuh dalam
denyut para makhluk mengayuh
Punya cerita permulaan dan
leluhur yang mendeahuluinya
Punya cerita akhir terputus dari
silsilah, walau sudah tertatah
Terhapus dalam cerita, tiada ada
daya dalam sejarah
Wujud para makhluk dari tiada
ada, menjadi ada
Melangkah dinamis kembali tidak
ada cerita
Lebur dalam cahaya cinta Yang
Maha Akhir tidak berkesudahan
12.YANG MENGADAKAN DARI TIADA
(AL – BARI)
Dari tiada ada, dari tidak
apa-apa
Menjadi ada
Logika bukan alat menilai segala
Dari tiada menjadi ada
Karena logika dari tiada ada
menjadi ada
Terbatas dalam ada
Tak akan mampu menilai yang telah
ada
Apalagi yang tersembunyi dalam
rahasia
Logika meraba kasih
Manis mengalir, membentuk rasa di
hati yang papa
Dia sumber dari segala cinta,
yang tersembunyi
Ditaburnya lah cinta dalam cipta
yang nyata
Bergeloralah cinta pada manusia,
di hati
Menggulung rasa, mengenal dan
mencari
Maha Pembentuk dari tiada bentuk
Karena Dia ada, membentuk cinta
yang mutlak
13.MAHA LUHUR
(AL – JALIL)
Dia yang Agung Maha Luhur
Kasih sayang, mengalir ke segala
relung jiwa
Makhluk penghuni alam semesta
Dia yang Besar Maha Luhur
DigenggamNya kemutlakan tiada
tara
Meninggikan dan memuliakan
Merendahkan dan menghinakan
Bertasbihlah segala makhluk dalam
sumbunya
Saling menjaga batas edar dan
kehendak rasa
Zikir menjaga amanah,
keseimbangan jiwa
Damai di bawah naungan, keteduhan
singgasana-Nya
Getar Ilahiah, mewujudkan
Mengalir, menyebar, membesarkan
Bersatu lagi, dikedalaman samudra
kuasa
Biru, sunyi, damai, di alur luhur
cinta
Yang Maha Pemurah
14.YANG MAHA MELINDUNGI
(AL – WALIY)
I.Dalam tebaran cahaya menyelusup
sunyi membinar
Menyentuh pundak-pundak hamba
Hati yang berbunga, tumbuh di
taman, mekar
Harum ditebar, pesona semerbak
perlindunganNya
Tertanam dalam sadar, cinta yang
berwarna tidak pudar
II.Bayi lelap dalam pelukan dan
kehangatan kasih
Ibu tersenyum dalam airmata yang
tulus
Kehangatan sayang dan kasih
Kekuatan ibu memberi lindungan
damai meredam tangis
Berlimpah embun lemak manis, rasa
mengalir tak ada pamrih
Tumbuhlah sang jabang bayi dalam
perlindungan-Nya yang manis
III.Rakyat dilindungi oleh para
pemimpin,dengan
Ketegasan dan kebijakan yang
berbunga iman
Tegaknya hukum dan keadilan tanpa
keberpihakan
Kendati langit runtuh menimpa
istana dan singgasana
Mengalirlah lindungan-Nya dalam
kekuatan wibawa
Negara dilindungi oleh pemimpin
yang amanah,
Melaksanakan sumpah
Kesejahteraan merata tidak pilih
kasih
Sampai keujung negeri,
kampung-kampung sunyi
Ideologi, senjata utama
pertahanan Negara
Iman, pupuk amanah, menyuburkan
nasionalisme yang terpatri
Menghadang angin panas, gersang
yang terus datang bergelombang
Kekuatan perlindungan yang tumbuh
dari yang amanah putih berseri
Yang Maha Melindungi, bersemayam
dalam cahaya benderang
Dihati yang mengukir amanah
Layak dipuji oleh yang Maha
Terpuji
Terangkatlah nilai wibawa dan
martabat
Para manusia yang hanya
berlindung di keteduhan
Maha Melindungi
15.MAHA MENCEGAH
(AL – MANI)
Anak kecil menangis, gagal naik tangga
Sayang ibu memukulnya, dengan
sakit setengah hati
Patah-patah lebih sakit, menyiksa
raga
Pukulan ibu, pembelajaran sabar,
naluri cintanya yang hakiki
Menunggu hikmah untuk tersenyum
bangga
Terampil naik, memanjat dan
mendaki
Nyanyi sedih tentang kehilangan
cinta
Nyanyi derita membawa duka
Nyanyi sengsara nasib, lukalah
jiwa
Lagu-lagu yang melukai permukaan
hati
Menyambut lagu berhenti bernyanyi
Sedih, derita, sengsara paduan
suara hidup menyapa
Getaran hikmah menembus langit
harapan
Dengan lagu-lagu sejuta cinta
merebut asa
Menunggu langit tertawa, dengan
hujan
Sang Maha Mencegah, mendengar
gelegar rindu
Awanpun berduyun-duyun,
Membuka pintu langit biru
Mengalirlah berkah,
bintang-bintang berselimut awan
Mereka yang sadar untuk tengadah, hatipun menyatu rasa
Hujan telah membasahi ladang
rinduNya
Mencegah kemarau, hidup para
kekasih terancam dahaga
Terdampar dalam derita,
Yang merusakkan benih-benih rindu
yang menyemai cinta
karena Dia Maha Memberi Derita
karena Dia Maha Memberi Derita
16.YANG MAHA SABAR
(ASH-SHABUR)
Debu2berputar dalam deru
cinta-Nya
Angin kasmaran, dengan sabar
memberi cahaya
Dalam gelap cinta, meraba
pegangan pasti ada
Rumbai-rumbai cahaya terang,
terus berputar
Mengitari titik terang membungkus
rasa, menebar
Benderang di hati yang sabar
Sabar tertelungkup, sujud
Berdiri tegak berputar, senyum
damai yang telah dirajut
Asik mengitari cahaya,
Cinta di hati, rindu membara
Sadar mengapung
Dalam cinta yang membumbung
Di permukaan pusaran buih-buih
rindu menanti
Genggam cinta erat-erat di hati
Teruslah mengapung di permukaan
Pusaran cinta,sabar dalam
penantian
Sampai berbunga mekar, harum
semerbak menebar santun
Dipetik, dalam taman surga
Genggam cinta selama kasih
sayang-Nya berbunga
17.MAHA BELAS KASIH
(AR-RAUF)
Angin berhembus berputar dan
beredar
Kesetiap celah dan sudut yang
berdenyut
Bergelora pada jagat, kehidupan
tata surya manusia
Membelai dan menyentuh, sel-sel
yang memecah diri
Tumbuh, mengalirlah angin
berdesah pada napas
Memburu desah deru kehidupan yang
dinamis
Menggeliat dari sumber yang sama
Energi Ilahiah yang Maha Belas
Kasih
Biji-bijian terlindung dalam
kulit,
Yang mencengkeram kuat
Terbuai ulat dalam kepompong
Bermimpi terbang dalam damai
Menunggu kupu-kupu terbangun pagi
hari
Biji-bijian tumbuh
menyeruak,yakin berdaun hijau
Ditopang akar, pohon dan ranting
Kupu-kupu mengepak sayap,
Diantara pepohonan yang berbunga
Ada madu kehidupan, Sang Maha
Belas Kasih
Tersungging semua makhluk
Langit membuka pintu, memukau
tebar cinta-Nya
Mengalir semerbakwangi aroma
taman surga
Kasih sayang yang disajikan
Bagai pemegang teguh cinta setia
Itulah secercah cahaya yang
menyelinap
Dari Maha Pemilik Kerajaan
Tersimpan di hati yang menjaga
nyala dengan
Keyakinan yang teguh
Puisi Islam Iberamsyah Barbary. Judul :Asmaul Husna, Membuka
Jalan Menggenggam Cinta, Penulis : Iberamsyah Barbary, Penerbit : Kelompok
Studi Sastra Banjarbaru (KSSB), Banjarbaru Dicetak :PT.Grafika Wangi Kalimantan